Mengubah Hidup Dengan Mengendalikan Perhatian

Tuesday, February 10, 2015

Mengubah Hidup Dengan Mengendalikan Perhatian - Berdasarkan ebook yang penah saya baca, mengubah hidup, bukan hanya dimulai dengan melihat hal-hal yang besar melainkan juga dengan melihat hal-hal kecil. Kita akan banyak kehilangan “penglihatan” jika kita hanya melihat hal yang besar. Padahal bisa saja kualitas hidup kita ditentukan oleh hal kecil yang kita lewatkan tersebut. Sebaliknya, jika hanya terfokus pada hal-hal kecil saja, tanpa melihat hal-hal yang besar, kita pun akan banyak melewatkan sesuatu yang kecil. Gambaran besar akan sangat diperlukan untuk memahami masalah kehidupan secara utuh. Yang diperlukan agar bisa melihat hal-hal kecil atau hal besar ialah dengan cara mengendalikan perhatian.


Saat bisa memfokuskan perhatian, artinya kita mengalirkan energi kepada apa yang kita perhatiakan. Maka energi yang digunakan untuk melakukan pekerjaan, belajar, dan menjalankan usaha lainnya akan lebih optimal. Energinya akan lebih besar.  Dan hal inilah yang diperlukan untuk meraih tujuan atau impian kita sehingga mampu mengubah hidup kita menjadi lebih baik.

Dalam ebook yang saya baca itu pula, ada cerita yang begitu menarik yang mengilustrasikan bahwa seseorang bisa menganggap dirinya tidak memiliki kemampuan karena dia tidak sadar atau tidak memperhatikan kemampuan yang sebenarnya dimilikinya. Akhirnya, dia kehilangan peluang.
Dua Orang Sahabat

Cerita sukses kali ini menceritakan dua orang sahabat yang sudah lama berpisah. Sekitar 5 tahun mereka berpisah karena tuntutan karir masing-masing yang berbeda. Setelah 5 tahun berpisah, dua orang sahabat ini bertemu di sebuah rumah makan tanpa sengaja. Rumah makan ini memang rumah makan favorit mereka.

“Hai Joko, apa kabar?” kata Toni dengan wajah berbinar karena bertemu dengan sahabat lamanya. Kontan saja, Joko tesentak kaget karena tiba-tiba sahabatnya ada di depan mata.

“Alhamdulillah baik. Bagaimana dengan kamu? Terlihat makin sukses saja nich.” kata Toni.

“Alhamdulillah, kabar saya baik, juga dengan karir saya.” jawab Joko tak lepas dari senyum gembira.

“Kamu bekerja dimana?” tanya Toni

“Saya bekerja di PT Bambu Kuning.” jawab Joko sambil tersenyum. Rupanya, Joko memang murah senyum.

Mendengar jawaban Joko, Toni sangat kaget campur kagum, “Hebat kamu... bisa diterima di PT Bambu Kuning. Gede donk gajinya?”

“Alhamdulillah sudah rezeki saya mungkin. Bagaimana dengan kamu?” Joko balik bertanya.”

“Alhamdulillah, saya juga mendapatkan pekerjaan yang saya sukai. Namun tidak sebagus di Bambu Kuning. Mungkin nasib saya tidak masuk bekerja disana.” jelas Toni.

“Sebenarnya, kamu memiliki peluang besar untuk bekerja di Bambu Kuning. Seharusnya waktu itu kamu mencobanya.” jelas Joko. “Sebab, Bambu Kuning sebenarnya mencari orang dengan kualifikasi seperti kamu. Saya coba mencari kamu untuk memberitahu, tapi sayangnya kamu menghilang entah kemana.”

“Oh ya?” Toni tersentak kaget. “Apa saya bakal diterima disana?”

“Insya Allah. Karena sudah lama Bambu Kuning mencari orang dengan kualifikasi yang kamu miliki. Plus rekomendasi dari saya kamu bakalan diterima. Bahkan, waktu itu, bos memarahi saya. Saya janji akan bawa kamu, tetapi gagal karena kamu menghilang.” jelas Joko.

Toni terdiam. Sebenarnya, Toni memiliki mimpi untuk bekerja di PT Bambu Kuning. Hanya saja, Toni tidak pernah mencoba sekali pun melamar ke perusahaan tersebut. Kini dia terhenyak. Bagaimana tidak, dia melewatkan kesempatan bekerja di tempat idamannya hanya karena dia tidak mau mencoba. Mata Toni mulai berkaca-kaca.

“Sebenarnya, saya ingin bekerja di Bambu Kuning. Hanya saja, saya merasa saya tidak pantas bekerja disana. Itu perusahaan elit, waktu itu saya berpikir kalau saya tidak akan diterima disana.” jelas Toni agak terbata-bata.

“Lho kok?” Joko balik kaget. “Ton, kamu tau apa yang di pikiran saya? Saya selalu iri dengan kehebatan kamu dan kepandaian kamu. Saya pikir kamu lebih hebat dari saya. Kamu sendiri tau, kalau saya banyak belajar dari kamu. Kamu itu hebat, setidaknya lebih hebat dari saya.”

Toni hanya terdiam. Dia menyesal karena hanya karena tidak percaya diri, dia melewatkan peluang yang selama ini dia idam-idamkan.

“Sudahlah Ton. Lagi pula, kamu sudah bekerja di tempat yang kamu sukai.” kata Joko menghibur.

“Iya juga.” kata Toni sambil tersenyum. Senyum yang dipaksakan.

Story by Rahmat Mr. Power
Sumber lain: www.motivasi-islami.com
Dari cerita diatas, secara tersirat kita diharuskan untuk mampu mengendalikan pikiran. Banyak yang mengira bahwa perhatian kita dikendalikan oleh lingkungan atau faktor eksternal. Misalnya, saat mendengar sesuatu yang berbeda atau melihat sesuatu yang kontras, perhatian kita langsung diarahkan. Akibatnya, hidup kita akan terus diombang-ambing oleh kondisi luar, oleh peristiwa di luar diri kita, termasuk oleh opini publik.

Individu yang dengan mudah beralih perhatiannya sering tampak bertindak tak terarah. Mereka bisa dikatakan menjadi tidak stabil. Mereka merasa rasa bersalah, karena terlalu banyak tugas yang belum selesai pada nurani mereka. Mereka melakukan sesuatu, kemudian muncul hal baru yang mengalihkan perhatiannya. Perhatian mereka fokus ke hal baru dan meninggalkan hal lama. Akibatnya mereka merasakan gangguan yang terus menerus, konsentrasi mereka buyar, dan kemudian mereka mengeluh dengan berbagai hal yang belum mereka hasilkan. Disinilah kita dapat melihat bagaimana pentingnya kemampuan mengendalikan perhatian kita.

Penting untuk diketahui, bahwa perhatian juga memiliki jebakan yang menyulitkan yakni kenangan masa lalu. Jika kita masih atau sering memikirkan apa yang sudah terjadi, artinya kita terjebak oleh masa lalu. Kenangan-kenangan masa lalu, baik atau buruk, bisa menjebak arah perhatian kita sehingga perhatian untuk masa depan akan sedikit atau berkurang. Akibat negatif dari jebakan masa lalu ini ialah rendah diri. Selama terjebak dengan kenangan masa lalu, maka kita tidak akan pernah berubah bahkan bisa lebih buruk.

Masih banyak lagi sebenarnya poin-poin penting untuk mengendalikan perhatian atau kesadaran untuk mengubah hidup menjadi lebih baik dalam ebook yang saya baca tersebut. Namun, karena keterbatasan waktu untuk menuliskannya lah yang membuat saya hanya menuliskan beberapanya saja. Untuk lebih memuaskan keinginan pembaca, maka saya akan memberikan link download ebook tersebut agar bisa menikmatinya lebih lama. Sebagai bonus, dalam paket downloadnya juga tersedia media-media motivasi lainnya yang bersifat gratis. Jadi, langsung saja download ebooknya disini.

Post a Comment

Just A Note2025. By Suryani Palamui.